Super User
Admin SMP Negeri 1 Bojonegoro
Kemeriahan Pawai Budaya SMP Negeri 1 Bojonegoro mengusung tema Musik Tradisi Pengusir Nini Dhiwud Kaki Dhiwud.
“Nini Dhiwud Kaki Dhiwud adalah cerita yang terkait dengan keberadaan Makhluk halus pada zaman dahulu. Kaki Dhiwud berjenis kelamin laki-laki dan Nini Dhiwud perempuan. Nini Dhiwud yang senang mengganggu anak-anak kecil pada malam hari, keluarnya nini Dhiwud dan Kaki Dhiwud ditandai dengan banyaknya suara burung hantu.
Untuk menghindari gangguan Nini Dhiwud kaki Dhiwud pada anak-anak maka masyarakat membuat music tradisi dari bahan bamboo atau oklik, ditambah dengan alat music lain sehingga menjadi lebih meriah. Musik tradisi ini dibunyikan agar anak-anak kecil tidak bermain jauh dari desa dan berkumpul di sekitar rumah untuk menyaksikan music tersebut sehingga terhindar dari gangguan Nini Dhiwud Kaki Dhiwud.
Ada kepercayaan di masyarakat, dengan dibunyikannya musik tradisi ini, Nini Dhiwud akan merasa bising dan meniinggalkan desa sehingga anak-anak menjadi lebih aman. #spensabojayamendunia
Hari ini Sabtu,5 Oktober 2018 . SMP Negeri 1 Bojonegoro menggelar shalat ghaib bersama. Shalat ghaib digelar sebagai bentuk belasungkawa yang ditujukan kepada korban musibah gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Selain menggelar shalat ghaib, kegiatan juga diisi dengan istigatsah dan penggalangan dana.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang terkena musibah di Palu dan Donggala, Kita semua disini mendo’akan semoga para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapai musibah dan kepada para keluarga korban diberikan ketabahan atas musibah yang terjadi. #PRAYFORPALU #SPENSABOJAYAMENDUNIA
Upacara hari senin tanggal 10 September 2018 di SMP Negeri 1 Bojonegoro yang bertindak sebagai Pembina upacara adalah Bapak Bambang Tejo, SH dari kejaksaan Negeri Bojonegoro dengan tema “Tertib Hukum”. Dalam amanatnya beliau sampaikan bahwa hukum adalah tatanan kehidupan yang berawal dari kelompok-kelompok kecil, berkembang kekelompok lebih luas dan akhirnya kelompok yang disebut dengan bangsa. Hukum mengatur kehidupan kita karena negara kita adalah negara hukum. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum harus ditanamkan dalam jiwa dan dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Diakhir amanatnya beliau berpesan agar dizaman Globalisasi/era Milenial ini penggunaan handphone harus dibatasi. Meskipun dirumah orang tua wajib untuk memantau penggunaan Handphone oleh putra/putrinya. Untuk disekolah dilarang membawa handphone , pasti masih ada celah untuk digunakan untuk mengakses hal-hal negative. Harapan dari bapak Bambang Tejo,SH agar handphone dapat digunakan yang sebaik-baiknya agar manfaat dan berdampak positif , jauhi penggunaan untuk hal-hal negative. Semoga adik-adik dapat meraih harapan dan menjadi generasi yang berkualitas.
Terima kasih Bapak jaksa, semoga bapak juga terus sukses. Amin Yaa Robbal Alamin. #spensabojayamendunia