Apr 25, 2024 Last Updated 2:03 AM, Sep 30, 2023

Si Ganteng Penuh Talenta

Read 20043 times
Spensa - Halo kawan-kawan semua. Kalian tahu pelopor peneliti Spensabo? Dia adalah Fauzan Ilmi! Dia adalah ketua dari pejuang Majelis Islamiyah. Dia juga pejuang kontingen IPA Spensabo. Dia sangat kritis, walaupun dia orang yang pemarah. Tapi dia memang sangat pintar.
Dia punya banyak nama panggilan mulai dari Ilmi, Guru besar, dan yang terbaru Mas Ganz (tanya sendiri kalo mau tau artinya!). Kita panggil Ilmi aja ya *biar lebih enak*. Dia mengawali lomba dari lomba fisika dan lomba terakhirnya adalah lomba matematika bela negara (gabungan antara PPKn dan matematika). Ya, artinya Ilmi sudah mengikuti berbagai lomba di berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik. Berbagai pengalaman dari berbagai lomba yang berbeda-beda sudah dirasakannya. Mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional *keren juga*.
 
Diawali dengan lomba fisika tingkat nasional PHOTON UNESA 2014 yang diadakan di SMT, Ilmi mulai mengembangkan bakatnya di bidang fisika. Ilmi juga salah satu anggota OSN IPA yang sudah diikutinya sejak kelas 8, sedangkan kelas 7 dia mengikuti OSN matematika. Lomba pertama ini, mengenalkan kepada Ilmi bahwa SMP Negeri 1 Bojonegoro bukan satu-satunya sekolah yang memiliki potensi untuk memenangkan olimpiade di Bojonegoro dan musuh terbesarnya adalah Ar-Rahmat *perlu belajar keras, nih*. Oleh karena itu, Ilmi selalu belajar, belajar, belajar untuk mempersembahkan hasil yang terbaik *rajin amat*. Bimbingan oleh Pak Yusuf, Pak Wahab, Pak Sobirin, Pak Edy, Pak  Waluyo, Bu Tunas, dan guru-guru lain, Ilmi selalu mengikuti lomba di bidang IPA.
 
Mulai dari lomba di UNESA, UNAIR, SSO, dan lomba-lomba lain sudah pernah dicicipinya. “Awalnya saya kaget bahwa OSN Fisika dan Biologi menjadi satu, yaitu OSN IPA karena awalnya saya kurang suka biologi, tetapi ternyata setelah dibimbing sampai 6 bulan saya baru tahu biologi itu menyenangkan.” Sebelum mengikuti lomba OSN tingkat kabupaten diadakan karantina selama dua minggu, terbebas dari semua tugas *impiannya terwujud*, tetapi sayang Ilmi belum memiliki kesempatan untuk mengikuti lomba bergengsi ini dan yang terpilih adalah Nedi Sawego Yogya (8I, sekarang 9A), tetapi mendapat peringkat 2 *lumayan*. Prestasi terbaik Ilmi dalam bidang IPA adalah saat lolos lomba fisika PHOTON UNESA 2015 tingkat nasional hingga menuju babak perempat final *lanjut terus prestasinya*.
 
Saya kira bakat saya hanya di bidang akademik, terutama IPA mungkin karena ayah dan ibu saya guru fisika. Eh, ternyata saya punya bakat lain. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengembangkan semua kemampuan saya agar dapat mengikuti banyak lomba dan membawa nama baik sekolah.” Setelah dikarantina Ilmi ditunjuk untuk mengikuti seleksi siswa berprestasi yang diadakan dua hari setelah penunjukan tersebut. Ternyata, eh ternyata tidak ada pelajaran IPA sama sekali yang muncul, padahal Ilmi sudah belajar hampir dua minggu untuk fokus terhadap IPA. “Saya pesimistis bisa lolos, tetapi saya menunjukkan yang terbaik.” Setelah diwawancarai Pak Ufar, dibimbing Pak Hartono dan Pak Waskito untuk dipilih siswa yang akan dikirim menuju lomba siswa berprestasi, Ilmi menjalani semuanya. Akan tetapi, Ilmi juga belum mampu untuk mewakili sekolah menuju lomba siswa berprestasi, tetapi sudah mendapat pengalaman berharga juga.“Tidak semua lomba yang kita ikuti membuahkan juara. Akan tetapi, semua lomba yang kita ikuti akan menghasilkan pengalaman yang berharga *cieee*.” 
 
Setelah mengikuti lomba di bidang IPA, Ilmi mencoba mengikuti lomba di bidang KIR dengan dia sebagai ketuanya bersama dengan Thaluta (9B) dan Bayu (9B) yang menghasilkan juara harapan 2 tingkat kabupaten *lumayan*. Tidak berakhir di situ saja Ilmi juga mengikuti LKTI dan LPIR tingkat nasional. Kontribusinya dalam bidang KIR mampu menyumbangkan satu piala dan beberapa sertifikat penghargaan bagi sekolah *wow*.
 
Prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Ilmi mungkin ya meraih peringkat satu passing grade nasional di LKTI Nasional 2015 di Jombang. Itu tidak lepas dari bimbingan Bu Nur Baity dan Pak Yusuf yang setia membimbing, walaupun banyak kendala. “Awalnya saya sudah cukup bimbang apakah lolos atau tidak menuju babak final yang berlangsung hingga tiga tahap dengan ratusan peserta dari seluruh Indonesia. Eh saat dilihat peringkat pertama, padahal menurut Bu Baity makalah yang kami buat (bersama dengan Adam) sangat banyak kekurangan, tetapi karena idenya yang paling baik dijadikanlah KIR kami sebagai peringkat pertama.” Satu hari sebelum berangkat saja, Ilmi bersama kelasnya (9B) diamanatkan untuk mewakili sekolah mengikuti orasi teatrikal tingkat kabupaten. Jadi, persiapannya sangat mepet. Namun, akhirnya tim yang diketuai oleh Ilmi mendapatkan “gelar” finalis tingkat nasional yang cukup membanggakan.
 
“Sebetulnya banyak sekali potensi yang mampu dikembangkan oleh setiap siswa di SMP Negeri 1 Bojonegoro untuk mengikuti berbagai perlombaan, bahkan hingga tingkat nasional. Apapun lombanya semuanya dapat dicapai dan diikuti oleh siswa-siswi SMP Negeri 1 Bojonegoro. Apabila, kita sudah mengetahui potensi yang kita miliki jangan ragu untuk mengembangkannya karena potensi tersebut akan berubah menjadi prestasi yang membanggakan baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun sekolah.” Kalimat yang diucapkan Ilmi tersebut merupakan “motivasi” untuk seluruh siswa-siswi SMP Negeri 1 Bojonegoro agar lebih berprestasi dan membanggakan sekolah sekaligus salam perpisahan untuk mengakhiri profilnya ini kali ya. Sampai jumpa semuanya. Terus ingat SPENSABO JAYA!
Last modified on Saturday, 11 June 2016 18:26
Super User

Admin SMP Negeri 1 Bojonegoro