Apr 28, 2024 Last Updated 2:03 AM, Sep 30, 2023
Super User

Super User

Admin SMP Negeri 1 Bojonegoro

Tepat pada senin dua puluh satu nopember, SMPN 1 Bojonegoro disibukkan dengan kegiatan besar. Sekolah ini menerima kunjungan beberapa kepala sekolah se-Sumatra Barat. Pada pukul tujuh rombongan beberapa kepala sekolah se-Sumatra Barat telah hadir di sekolah. Rombongan diarahkan ke ruang pertemuan di aula timur atas. Rombongan disambut oleh seluruh bapak ibu guru serta karyawan SMPN 1 Bojonegoro.

Pertemuan diawali dengan tarian tenghul khas Bojonegoro. Kunjungan ini sudah diagendakan sejak lama, sebab beberapa kepala sekolah terinspirasi dengan keberhasilan SMPN 1 Bojonegoro sebagai peraih tata kelola sekolah terbaik di Indonesia. Sekolah ini pada 10 agustus yang lalu mendapat juara terbaik saat lomba tata kelola mutu sekolah tahun 2017. Rasa penasaran dari beberapa kepala sekolah ini telah terwujud melalui kunjungan langsung ke SMP N 1 Bojonegoro.

Kesempatan ini tidak disia-siakan begitu saja oleh sekolah, melalui kerja keras kegiatan ini dijadikan ajang ujuk gigi sekolah di mata masyarakat pada umumnya. Acara berjalan lancar, setelah acara pembukaan tamu diajak untuk mengunjungi ruang data dan berkunjung di stan pameran keunggulan sekolah. Menurut Pak Ufar selaku kepala sekolah menuturkan “kegiatan ini dapat meningkatkan bagi sekolah untuk menjadi kawasan mencipta dan berbagi bagi masyarakat” tegasnya.

Rombongan disuguhi beberapa produk hasil karya siswa serta stan khusus adiwiyata. Beberapa tamu bertanya terkait hasil karya yang dipamerkan oleh sekolah. Tamu dari Sumatra Barat ini begitu terkesan dengan lingkungan sekolah, serta sangat mengapresiasi perjamuan dari SMPN 1 Bojonegoro. Terutama tentang banyaknya kegiatan-kegiatan sekolah yang mengarah pada kultur karakter baik. Kesan yang diperoleh oleh tamu semoga dapat dijadikan inspirasi untuk mengembangkan di tempat bekerjanya.

SMP N 1 Bojonegoro sangat berterima kasih atas kunjungan kepala sekolah se-Sumatra Barat. Semoga kegiatan seperti ini dapat menjalin silaturahmi, saling menginspirasi, mendukung, dan mengarahkan pendidikan menjadi lebih baik. Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah, dan rombongan bertolak dari sekolah sekitar pukul satu siang waktu Indonesia barat. 

Tagged under

Ibarat sebuah sistem tata surya, guru ialah sebagai mataharinya. Sebab guru memberi pencerah bagi murid-muridnya untuk mendapat pendidikan dan pengajaran. Sejarah menunjukkan, pada tanggal 25 nopember 1945 untuk pertama kalinya dilakukan kongres oleh guru-guru di Indonesia.  Pada tanggal tersebut disahkan sebagai hari guru nasional berdasarkan keputusan Presiden nomor 78 tahun 1994.

Sabtu 25 nopember 2017, pagi itu terjadi hujan rintik-rintik. Keadaan itu tidak menyurutkan semangat siswa-siswi SMP N1 Bojonegoro untuk melaksanakan upacara hari guru. Pada peringatan hari guru kali ini dilakukan dengan acara yang sederhana namun penuh makna. Meskipun sempat diguyur hujan dan jadwal upacara terlambat dilaksanakan, namun antusias siswa dan guru sangat tinggi.

Upacara dilakukan setelah hujan mulai reda. Upacara berlangsung sangat khidmad, bahkan saat pembacaan puisi dengan diiringi lagu “hymne guru” menambahkan keharuan bapak ibu guru. Beberapa guru bahkan terhanyut dalam keharuan hingga tak kuasa menahan air mata. Selain itu ada siswa yang ikut terhanyut dan meneteskan air mata. Tanpa di sadari pada upacara peringatan hari guru membuka kesadaran akan salah dan perilaku yang pernah dibuat terhadap guru.

 

Sungguh upacara pada pagi itu sangat mengharu biru. Usai upacara guru-guru tidak langsung membubarkan diri, namun menerima kejutan dari siswa-siswi SMPN 1 Bojonegoro. Kejutan pertama disuguhkan sebuah paskibraka variasi yang ditujukan kepada guru. Kedua ialah pelepasan balon ke udara  dengan harapan supaya impian guru dan siswa dapat terwujud. Kejutan yang terakhir ialah pemberian cindramata dari siswa kepada semua guru, karyawan, dan karyawati.

Cindramata ini bukan bentuk pemborosan, namun lebih kepada apresiasi dan terima kasih siswa-siswi SMPN 1 Bojonegoro kepada guru. Meski sederhana namun penuh arti cindramata tersebut. Tak hanya guru yang memperoleh, termasuk staf TU dan pak kebon juga memperoleh cindramata. Sebab pengajaran di lingkungan sekolah tentang kebaikan tidak hanya dari guru, melainkan juga dari seluruh anggota sekolah.

Selamat hari guru, semoga di hari peringatan guru ini menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menghargai jasa guru. Negara Indonesia menjadi lebih baik dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui penghargaan terhadap guru.

Tagged under

Pemilihan Pengurus Inti OSIS merupakan istilah yang akan didengar setiap tahun bagi setiap sekolah, begitu pula di SMPN 1 Bojonegoro. Kesempatan ini merupakan pesta demokrasi bagi siswa-siswi SMP Negeri 1 Bojonegoro. Momen ini sangat unik dan menarik pasalnya sistem yang digunakan dalam pemilihan pengurus inti OSIS ini mengadopsi sistem yang digunakan oleh KPU, tetapi sedikit dimodifikasi. Pelaksanaan pemilihan seperti ini bertujuan supaya siswa mendapat pengetahuan tentang pemungutan suara dan praktek demokrasi. Sehingga di masa depan ketika pemilihan umum Presiden maupun pemimpin rakyat sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan dasar.

            Tepat pada hari Senin tanggal 23 Oktober 2017, seluruh siswa SMPN 1 Bojonegoro, baik kelas VII, VIII, maupun IX dikumpulkan di lapangan bola basket. Hal ini dalam rangka acara kampanye calon pengurus OSIS. Acara diawali dengan pidato singkat dari Bapak Ufar Ismail. Lalu dilanjutkan kampanye dari setiap calon pengurus inti OSIS yang berjumlah 13 orang. Setiap calon pengurus inti OSIS 2017/2018 memaparkan tentang visi, misi, motto hidup, serta program kerja ketika menjadi pengurus inti OSIS. Para siswa sangat berantusias mendengar setiap paparan dari calon pengurus inti OSIS.

            Pemungutan suara tidak diselenggarakan tepat setelah acara kampanye massal tersebut. Terdapat selang satu hari antara kampanye massal dan hari untuk memungut suara. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menentukan pilihannya secara matang. Pada selang waktu tersebut, para calon pengurus OSIS melakukan kampanye kecil-kecilan untuk meyakinkan siswa agar memilih mereka.

            Pemungutan suara untuk memilih pengurus inti OSIS diadakan pada hari Rabu tanggal 25 oktober 2017. Pemungutan suara ini diadakan di aula selatan. Siswa bergantian memberikan suaranya, mulai dari kelas VII, VIII hingga IX. Pemungutan dilakukan bergantian agar tertib dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar. Sebelum memilih, para siswa diberi instruksi cara memilih dan mekanisme pemungutan suara. Siswa duduk di kursi yang telah disediakan panitia sambil menunggu giliran tiba. Jika gilirannya telah tiba, siswa akan maju untuk mengisi absensi terlebih dahulu. Siswa akan mendapat selembar kertas yang berisi nomor dan nama calon pengurus inti OSIS. Siswa mengisi kolom untuk dicentang pada calon pilihannya.

Setelah itu, siswa menuju bilik suara yang terdapat di atas mimbar untuk menggunakan hak suaranya dengan cara mencentang 6 calon pilihannya di kolom yang telah disediakan. Siswa tersebut menulis kelasnya di belakang kertas suara, lalu melipat kertas suara dan mengumpulkannya di kotak suara. Untuk menghindari adanya pemilih ganda, maka setiap siswa harus mencelupkan tangannya ke tinta yang telah disediakan oleh panitia. Salah satu siswa menerangkan bahwa “ini suatu momen besar bagi saya untuk memilih pemimpin, sangat menarik tentunya saya memilih calon yang sopan dan pribadi yang baik” tuturnya.

Penghitungan suara dilakukan pada hari itu juga. Namun, pengumuman resminya akan diberitahu pada minggu depan. Selamat kepada siapapun kandidat yang terpilih. Bagi seluruh kandidat yang bersaing, diharapkan dapat menerima apapun hasil dari pemilihan ini. Selain itu, harapan bagi Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS yang nantinya terpilih mampu untuk mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab serta memberikan contoh yang baik bagi teman-temannya.

 

Oleh Hisanifa Arifani/IX A

Tagged under

Hari Jumat, 1 September 2017 merupakan hari Iduladha yang diperingati oleh seluruh umat Islam di penjuru dunia. SMPN 1 Bojonegoro juga memperingatinya dengan berbagai kegiatan, seperti pembelian hewan kurban, takbir keliling, salat Iduladha, penyembelihan hewan kurban, serta pembagian daging hewan kurban. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memupuk rasa empati siswa, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, membangun rasa solidaritas, serta menumbuhkan semangat berkurban di diri siswa.

            Kegiatan takbir keliling diadakan pada hari Kamis, 31 Agustus 2017 yang diikuti oleh para siswa yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah. Sementara itu, pada hari Jumat, 1 September 2017 dilaksanakan salat Id, penyembelihan hewan kurban, serta pembagian daging hewan kurban. Para siswa masuk sekolah pada pukul 05.00-05.15 WIB dengan mengenakan baju muslim dan sandal. Para siswi membawa mukena dan sajadah. Sementara itu, para siswa laki-laki, diperbolehkan menggunakan sarung serta diwajibkan membawa sajadah. Setelah mereka datang, mereka segera mencari duduk di terpal yang telah digelar di lapangan bola basket. Sambil menunggu acara dimulai, mereka membaca takbir bersama-sama.

            Pada pukul 05.30 WIB, kegiatan pun dimulai. Kegiatan diawali dengan sambutan singkat dari Pak Bisri, guru Pendidikan Agama Islam SMPN 1 Bojonegoro. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan laporan mengenai kegiatan kurban oleh Drs. Hadi Winarno. Adapun pada kurban kali ini, terdapat 1 lembu serta 9 ekor kambing yang disembelih. Rinciannya adalah sebagai berikut:

-       1 ekor lembu dari iuran siswa

-       2 ekor kambing dari infaq guru dan karyawan serta karyawati SMPN 1 Bojonegoro

-       1 ekor kambing dari Kevin Athadawy Putra Sasmita

-       1 ekor kambing dari Akbar Pamungkas Resa Putra

-       1 ekor kambing dari Farryzki Noor Thoriq

-       1 ekor kambing dari Agga Dirachta Friscolia

-       1 ekor kambing dari Nadiya Calista

-       1 ekor kambing dari Ibu Andayani Puspitawati

Sementara itu, sasaran untuk pembagian daging kurban, antara lain:

  1. Siswa SMPN 1 Bojonegoro dari keluarga yang kurang mampu
  2. Masyarakat sekitar sekolah
  3. Tukang becak yang mangkal di sekitar sekolah
  4. Para pekerja di PRS
  5. Desa Binaan Kemenag

Sumber dana dalam kegiatan kurban pada tahun ini, antara lain:

  1. SSKM sebesar Rp21.900.000,00
  2. Kas Imtaq sebesar Rp2.900.000,00

Setelah pembacaan laporan mengenai kurban, kegiatan dilanjutkan dengan pidato singkat dari Bapak Kepala Sekolah SMPN 1 Bojonegoro, Ufar Ismail. Kemudian, para siswa berdiri dan mengatur shaf-nya agar lurus. Salat Id pun dilaksanakan secara berjamaah dengan imam Drs. H. Ali Mujahidin, MAg. Salat berjalan dengan sangat khusyuk. Seusai salat, siswa pun saling bersalam-salaman dan mendengarkan khotbah dari imam mengenai sejarah dari kurban. Siswa pun pergi ke kelas masing-masing untuk absen, setelah itu pulang. Namun, para siswa yang ditunjuk untuk membagikan hewan kurban tetap tinggal di sekolah. Mereka memotong daging hewan kurban lalu membagikannya kepada sasaran dari pemberian daging kurban seperti yang disebutkan di atas.

Kegiatan pembagian daging kurban yang dilakukan oleh siswa SMPN 1 Bojonegoro sendiri merupakan salah satu sistem pendidikan yang membuat siswa dapat terlibat secara langsung. Metode tersebut sangat penting untuk pembentukan perilaku dan kognitif para siswa, terutama dalam syariat berkurban. Sistem ini lebih baik dibandingkan dengan konvensional, seperti ceramah di depan kelas. Selain itu, melibatkan siswa secara langsung dalam suatu kegiatan, menghargai pendapat dan usahanya, serta membantu mereka dalam memecahkan suatu masalah adalah metode yang bagus untuk memberi stimulus otak siswa agar bisa berkembang secara optimal.

Tagged under

Sabtu, 7 Oktober 2017 Kabupaten Bojonegoro mengadakan kegiatan Pawai Budaya sebagai acara tahunan. Kegiatan ini diadakan sebagai salah satu bentuk memperingati Hari Kemerdekaan dan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro. Pawai budaya merupakan salah satu upaya untuk menjunjung tinggi nilai budaya, kearifan lokal dan karakter Kabupaten Bojonegoro. Pawai budaya sebagai upaya untuk melestarikan budaya Bojonegoro agar tidak luntur dan dikenal secara global.

Tahun 2017 ini, pawai budaya diikuti pendidikan formal tingkat SD, SMP, SMA dan Umum. Pawai Budaya kategori SD, SMP dilaksanakan 7 September, kategori SMA dan Umum pada 8 September dengan mengusung tema “Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Budaya, Sejarah, Adat, dan Tradisi Kearifan Lokal dalam Membangun Karakter Bangsa Menuju Terwujudnya Bojonegoro Yang Bersatu Melangkah Maju”. Rute Pawai Budaya tahun ini tidak berbeda dari tahun sebelumnya, yaitu (start) Jl. Mas. Tumapel – Jl. Imam Bonjol – Jl. Mastrip – Jl. MH. Thamrin – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Teuku Umar – Jl. WR. Supratman – Jl. Rajawali – Jl. AKBP. Soeroko (finish).

SMP Negeri 1 Bojonegoro sebagai salah satu peserta Pawai Budaya telah mempersiapkan. Selama proses menuju pawai budaya seluruh keluarga besar SMP Negeri 1 Bojonegoro saling bekerja sama untuk mensukseskan kegiatan ini. Terutama bagi siswa diberi kesempatan besar untuk mengembangkan kreatifitas melalui bimbingan Bapak/Ibu Guru. SMP Negeri 1 Bojonegoro mengusung tema “Khayangan Api”. Khayangan Api merupakan sebuah tempat wisata yang merupakan sumber api abadi yang tak kunjung padam. Sekitar 2 minggu sebelum acara Pawai Budaya, siswa SMP Negeri 1 Bojonegoro disibukkan dengan kegiatan PTS (Penilaian Akhir Semster) dan kegiatan untuk memeriahkan Pawai Budaya. Kesibukan itu seperti membuat sayap  untuk  dipakai maskot kelas, latihan menari bagi tim penari, latihan gamelan bagi tim gamelan, serta membuat mahkota untuk maskot. Meskipun sibuk mempersiapkan pawai budaya tetap tidak menggangu waktu belajar dalam menghadapi PTS. Kegiatan ini membuat siswa SMP Negeri 1 Bojonegoro banyak belajar arti kebersamaan dalam satu tim yang di dalamnya terdapat beda pendapat dan bisa saling memahami.

Pawai Budaya ini sebenarnya memiliki berbagai manfaat positif. Pertama, sebagai sarana edukasi kepada generasi muda dan anak mengenai aneka budaya yang ada di Bojonegoro. Misalnya dari budaya, pakaian adat, rumah adat, profesi dan aneka ragam pernak perniknya. Sehingga anak menjadi tahu dan melihat langsung keanekaragaman itu secara nyata dan dengan tampilan yang menarik. Bahkan adapula anak yang menggunakan kostum adat tertentu sehingga pengetahuan mereka menjadi bertambah. Kedua, Sebagai sarana unjuk kreativitas. Kreativitas ditampilkan dengan tema yang beragam. Kreativitas masyarakat menjadi tergali dan dapat disalurkan dalam kegiatan ini.

Pawai budaya berjalan bagi dengan lancar, SMP Negeri 1 Bojonegoro mendapat nomor urut tujuh. Sekitar pukul 12.00 wib penampilan dari SMP Negeri 1 Bojonegoro menunjukkan performa dihadapan para juri. Penampilan ditunjukkan dengan sangat menarik dan antusias, terutama penonton disekitar pendopo juri. SMP Negeri 1 Bojonegoro memperoleh juara 2 dalam pawai budaya. Rasa syukur begitu dirasakan oleh seluruh warga SMP Negeri  setelah mengetahui pengumuman juara. Semoga setelah ada kegiatan ini mampu meningkatkan kebersamaan dan meningkatkan rasa saling menghargai. 

 

Tagged under