Bojonegoro, 7 November 2024 — Dalam upaya meningkatkan pemahaman pendidikan lingkungan hidup di kalangan peserta didik, SMP Negeri 1 Bojonegoro menyelenggarakan workshop bertema “Penyusunan Perangkat Pembelajaran Terintegrasi Pendidikan Lingkungan Hidup”, pada hari Kamis, 7 November 2024. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 7 Bojonegoro.
Workshop yang berlangsung di aula lantai 2 SMP Negeri 1 Bojonegoro tersebut dihadiri oleh lebih dari 50 peserta, terdiri dari guru-guru dari berbagai mata pelajaran yang ada di kedua sekolah. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperdalam konsep pembelajaran yang terintegrasi dengan pendidikan lingkungan hidup, serta mendorong kolaborasi antarguru guna menciptakan pemahaman yang lebih bermakna bagi peserta didik.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Kepala SMP Negeri 1 Bojonegoro, yang pada kesempatan itu diwakili oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, bapak Waskito Arifin, M.Pd., menyampaikan pentingnya pengintegrasian isu lingkungan dalam berbagai mata pelajaran.
Workshop dimulai dengan sesi materi yang disampaikan oleh narasumber yang ahli dalam bidang pendidikan dan lingkungan, ibu Aulija Esti. Para peserta diajak untuk mendiskusikan dan merancang perangkat pembelajaran yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup, sehingga topik ini tidak hanya menjadi pelajaran tunggal, tetapi dapat dipahami secara lebih kontekstual dalam berbagai disiplin ilmu.
Tak hanya itu, workshop ini juga memberikan ruang bagi para guru untuk saling bertukar pengalaman dan gagasan tentang bagaimana mengkolaborasikan pengajaran dengan efektif. Sebagai contoh, guru mata pelajaran IPS dapat bekerja sama dengan guru IPA untuk mengembangkan materi yang menghubungkan teori dengan praktik dalam memahami konsep-konsep lingkungan.
Salah satu peserta, Fio Febriansyah Yussup, seorang guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Bojonegoro, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Saya merasa kegiatan ini sangat bermanfaat, karena selain mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup, kami juga diberikan kesempatan untuk saling belajar dan berkolaborasi dengan rekan-rekan guru dari sekolah lain,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang lebih relevan dengan tantangan zaman, khususnya dalam menghadapi isu-isu lingkungan yang semakin mendesak. Dengan kolaborasi yang kuat antarguru, diharapkan pendidikan yang bermakna dapat tercapai, sehingga siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Workshop ini ditutup dengan harapan agar setiap guru dapat mengimplementasikan materi yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, serta memperkuat kerja sama antarguru dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.